Kamis, 13 Maret 2025

Sayangi dirimu, seutuhnya ya.

 Haiii Sans Enthusiast :)

Hari ini terasa sangat melelahkan, baik itu pikiran dan juga fisik. Pernah ga sih kalian kalo lagi lelah kayak gini pengen nya menyendiri di kamar, sambil buka sosmed instagram or something else seperti membaca quotes yang ngevalidasiin suatu keadaan yang sekarang lagi kalian alami. Jujur akhir-akhir ini aku lagi lelah bukan hanya karna kewajibanku sebagai anak saja, tetapi ada seseorang yang akhir-akhir ini bikin aku capek dan membuatku berpikir bahwa sudah saat nya aku rehat dan ngelepas orang itu dari kehidupanku. Setelah aku realize dengan diriku seutuhnya, kayaknya aku perlu ngecut sesuatu yang udah ga mendatangkan hal baik dalam hidupku, contoh : tidak menghargai usaha-usaha kecilku.
Dan tadi siang pas banget aku ngobrol via telepon sama sahabatku Mada, aku bilang ke dia "kayaknya aku udah ga bisa deh daa, aku udah bosen banget sama sesuatu yang terus terulang dan itu bukan hal yang baik, aku ga mau ngecewain lagi kedepannya baik itu diriku pribadi maupun orang itu"
Membiarkan orang itu untuk melakukan kebohongan lewat perantara yaitu 'aku' hehe, maaf yaa untuk orang-orang yang sudah dirugikan. Aku nggak pernah bermaksud, tapi katanya itu White Lies xixi berbohong demi kebaikan, padahal judulnya aja berbohong ya, yang ujungnya adalah merugikan orang lain. Jadi yaa itu lah yang bikin aku berpikir kayaknya aku udah gabisa. 
And then.. ga lama abis teleponan aku nemu quotes yang bener-bener aku ngerasa "Ini aku banget, kenapa aku gini banget yah sama diriku sendiri"

- Jangan terus memaksakan diri untuk menjadi 'penyelamat' bagi orang lain,
  Beberapa orang memang terjebak dalam tempat yang menyakitkan, tapi
  bukan berarti mereka ingin keluar.

  Kadang kita mikir, kalau kita sayang banget sama seseorang,
  dia bakalan berubah. Kalau kita sabar, dia bakal sadar.
  Kalau kita cukup baik, dia nggak bakal nyakitin lagi.

  Tapi nyatanya ?
  Nggak semua orang mau diselamatkan dan nggak semua orang
  siap buat berubah. Dan Kamu ?
  Kamu nggak harus menjadi orang yang menarik mereka keluar.

  Kamu bisa bantu, memberi pengertian, bahkan menyodorkan tangan berkali-kali.
  Tapi ujungnya, mereka sendiri yang harus memilih untuk menggenggamnya atau nggak.

  Tapi kita sering nggak sadar, bahkan denial bahwa ada garis tipis antara peduli
  dengan lupa diri, perkara terlalu sibuk menyelamatkan orang lain.

  Belajarlah untuk membedakan kapan kamu masih berperan dalam hidup seseorang,
  dan kapan kamu cuma mutar-mutar di pola yang merugikanmu.

  Karena nggak semua orang yang tersesat
  mau ditemukan dan nggak semua yang 
  terluka benar-benar mau sembuh. -


So, dari quotes di atas harusnya aku bisa belajar untuk tidak terus menerus memaksa diriku melakukan sesuatu demi orang lain yang tidak menghargaiku, yang terus memanfaatkan diriku demi kepentingan pribadi mereka dan nama baik nya. Aku harus lebih memahami diriku, tujuan hidupku, agar tidak di permainkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Akan tetapi sejauh ini aku sangat bersyukur karna kejadian yang tidak mengenakan ini, aku bisa lebih belajar memahami diriku secara perlahan.

Terima kasih diriku, jangan patah lagi ya, terus tumbuh dengan caramu, dan selebihnya serahkan dengan Sang Pemilik Hati.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

TITIK BALIK KEIKHLASAN 12.06.2025

Mengikhlaskan, merelakan, melepaskan Bukan berarti tidak memperjuangkan, Justru puncak dari perjuangan itu adalah ikhlas. Pada saat itu sete...