Mengikhlaskan, merelakan, melepaskan
Bukan berarti tidak memperjuangkan,
Justru puncak dari perjuangan itu adalah ikhlas.
Pada saat itu setelah pertemuanku dengan dokter specialis saraf yang menjelaskan kondisi Umi dengan berat hati dan raut wajah nya yang berusaha meyakinkanku. Tepat sebelum umi di pulangkan dari RS Hermina Bogor, sambil menahan sakit dan dingin umi bilang ke Sania dan Ipeh kalau umi mau PULANG. Kami mengIyakan dengan penuh rasa yakin karna memang sebenarnya dokter yang menangani umi pun sudah menginfokan terlebih dahulu.
Semenjak pertemuan itu Sania dan Ipeh pun setiap besuk Umi di ruangan ICU hanya membahas tentang PULANG nya Umi dengan harapan umi tidak melepas selang makan, infus dan tensi yang terpasang maka akan pulang cepat ke rumah. Ngga nyangka Umi excited banget ya de setiap kita bahas soal PULANG.
Sebelum kejadian di atas, mundur sedikit Sania mau sharing yah, 09 Februari 2025 dari beberapa hari sebelumnya umi sudah banyak keluhan (lutut bengkak, tangan kaki kanan lemah, sulit bicara dan masih banyak lagi), Sania bawa umi ke IGD RSCM untuk penolongan pertama dan observasi penyakit untuk tau diagnose nya apa, Malam hari sampai dengan subuh umi melakukan beberapa pengecekan secara medis. Pagi hari nya setelah Ct Scan kepala, Sania di panggil sama dokter jaga yang nanganin umi secara langsung, ternyata di kepala umi terdapat Tumor Otak bagian Kiri ukuran nya lumayan besar dan suspect ke arah keganasan.
Shock ? Sudah pasti yaa dan bingung gimana cara info ke keluarga, karna selama ini umi gak pernah ngeluh sakit kepala nya, tapi dari sekian banyak ciri-ciri penderita tumor salah satunya yaitu kejang dan Ya umi menderita kejang itu dari tahun 2018 (7 tahun). Setelah di observasi lebih lanjut ternyata kejang serta keluhannya saat itu ada sangkutannya dengan Tumor Otak nya. Akhirnya di observasi lebih lanjut selama 5 hari dengan dokter specialist bedah saraf, melakukan MRI, EEG, CT SCAN, TADIR, dr nya bilang kemungkinan besar Tumor Otak Ganas. Kaki auto lemes denger nya belum lagi sambil lihat hasil MRI Kepala umi, pada bagian-bagian saraf fungsi nya sudah rusak terutama pada fungsi motoric dan otonom. Umi dipulangkan untuk rawat jalan 1 minggu sebelum Tindakan Operasi.
21 Februari 2025 Operasi, Tindakan Kraniotomi Removal Tumor (disini belum tau jenis tumor otak itu jinak atau ganas), kemudian setelah 10 hari dari Operasi 03 Maret 2025, Umi lepas jahitan kepala dan kondisi umi yang tiba-tiba menggigil sekitar jam 2 siang sampai 10 malam (lapor ke keluarga kalau umi menggigil parah dan sudah minum obat). Seiring berjalan nya waktu Sania lupa dengan kejadian umi menggigil, dan lebih fokus pada perawatan untuk kesembuhan umi. 1 Bulan pertama setelah Operasi jadwal umi padat bolak balik RS untuk kontrol, sembari kontrol Sania diinstruksikan untuk mengambil hasil Patologi Anatomik (hasil analisa jaringan yang di ambil pada saat operasi) dan ternyata hasil nya tidak sesuai dengan ekspektasi awal kami, qadarullah ternyata tumor otak yang di derita umi adalah jenis High-grade astrocytoma grade 4 (stadium 4).
Kemudian pada 15 April 2025 tepat dimana Sania baru sembuh, pagi itu tiba-tiba umi bangunin Sania kalau di bekas jahitan kepala umi ada tumbuh benjolan isi cairan, akhirnya kita memutuskan untuk ke IGD RSCM lagi tapi ternyata penanganan nya hanya sebentar dan kembali pulang ke rumah. Melakukan perawatan pada luka tersebut. Pada tanggal 22-25 Mei 2025 Sania pulang yah mi karna dengar kabar ada penurunan pada kekuatan tangan kaki kanan (udah susah duduk, lebih banyak rebahan) dibujuk untuk pakai popok umi masih ada penolakan sampai pada akhirnya di tanggal 26 Mei 2025 Sania berangkat kerja lagi, disitu Sania gelisaaaah banget sampai ba'da Shubuh baru bisa tidur dan tiba-tiba Sania kepikiran soal Umi pernah menggigil lumayan parah.. Iseng lah nyatet di notes hp (Tgl Lahir Umi dan Tgl 11 Juni 2025), menjelang jam 5 setelah subuh baru bisa tidur sebentar dan bangun-bangun hati tuh kayak tergerakan langsung untuk cek HP. Ternyata rasa gelisah semalaman, feeling yang ga enak itu malah kenyataan. Umi masuk IGD RS Hermina Ciledug dekat rumah karna penurunan kesadaran yang lumayan turun drastis, di lanjut penolongan pertama karna pagi itu umi tidak mencerna makanan nya dengan baik dan hanya merespon apabila ada nyeri yang di rasa. Selebihnya tidak direspon sama sekali, 1 hari berlalu keadaan umi membaik dan sudah bisa di kasih minum susu.
28 Mei 2025 umi di rujuk ke RS terdekat untuk melakukan CT Scan Kepala dan di lanjut dengan perawatan intensif (ICU) sampai dengan tanggal 31 Mei 2025.
Yah kembali lagi ke cerita awal, bahwa umi setelah itu di pulangkan pada 01 Juni 2025 sore hari. Umi masih bisa tersenyum, masih mau jawab pertanyaan kami walaupun hanya bisa berkata IYA, kesalahpahaman antara umi dan anak-anak juga terjadi. Sampai Sania Ipeh Mamah ga paham apa yang umi mau.
02 Juni 2025 Sania pamitan sama umi mau ambil laptop supaya bisa kerja di rumah (feeling kuat dan ga enak untuk pergi jauh). 05 Juni 2025 Sania dapat kabar dari Ipeh kalau umi ngelepas selang makan 😢 Dan ya Sania juga ga pernah putus berkabar sama teteh, akhirnya teteh ke rumah ba'da sholat id adha, ganti-gantian kami rawat umi, sampai pada akhirnya teteh memutuskan untuk pulang di hari Minggu, sebelum pulang Sania sempat cerita tentang feeling Sania memutuskan untuk ga kemana-mana di antara tanggal 11 Juni 2025 pada notes hp itu.
Mii, cepet banget yaa padahal cerita ini sudah Sania singkat, hari hari terus berlalu sampai ada pada titik dimana Hari itu adalah tanggal 11 Juni 2025 (bangun dengan penuh kekhawatiran, bawaannya ngantuk banget siang ke sore) malam itu terasa sangat dingin sekali mi, rasa sedih yang terakumulasi, surah yasin kami bacakan dan kalimat tauhid tidak henti kami lantunkan di telinga umi, membisikan kata maaf serta memaafkanmu secara bergantian dengan umi, sambil peluk tubuh umi yang dingin, meratapi raut wajah umi dengan penuh keyakinan aku hanya bisa bilang untuk yang terakhir kalinya pada indra terakhir umi yaitu pendengaran (telinga) "Umiku sayang, makasih yaa mi atas semua jasa dan cinta kasihmu selama 25 tahun menemani Sania, maafin kesalahan Sania yah mi selama ini bikin umi khawatir terus, Sania juga udah maafin kesalahan umi yah mii, jika rasanya sudah cukup, umi ikhlas dan umi siap.. Silahkan ya mii, insyaAllah Sania ikhlas",
Qadarullah Umiku Wafat pada 12 Juni 2025 Jam 05.14 WIB.
Sekarang umi udah tenang yaa mi.
Perjuangan umi untuk sembuh ga sia-sia ya mi, Allah angkat penyakit umi supaya umi ga kesakitan lagi.
Allah lebih sayang umi, karna umi baik.
Semoga amal ibadah umi diterima di sisi Allah swt.
Terimakasih sepanjang hidupmu penuh dengan keridhoan untuk kami, penuh dengan perhatian dan cinta. Kamu adalah Wanita paling Tangguh yang pernah aku kenal semasa hidupmu.
Rest in Love Umiku Cantik ❤️
Allahummaghfirlaha warhamha wa’aafihi wa’fu’anha
Al Fatihah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.